Agen Poker Online - Frustasi Akibat Dipaksa Belajar Terus-Menerus, Bocah 10 Tahun Nekat Bunuh Diri
![]() |
Agen Poker Online - Frustasi Akibat Dipaksa Belajar Terus-Menerus, Bocah 10 Tahun Nekat Bunuh Diri |
Agen Poker Online - Orang tua manapun pasti menginginkan agar anaknya pintar dan cerdas, termasuk masalah pendidikan di sekolah. Namun sebagai orang tua, tentunya tahu batas kemampuan anak-anaknya, juga harus tahu bagaimana cara mengasah dan membimbing agar anak tidak merasa tertekan.
Seorang bocah malang asal jiangshu, China, diketahui frustasi dengan omelan ibunya yang menyuruhnya terus belajar, bocah tersebut nekat sehingga bunuh diri dengan cara melintasi jalan raya yang sedang ramai dilintasi mobil, diduga sang bocah tidak kuat menerima tekanan dari sang ibu.
Insiden bunuh diri ini terjadi pekan lalu. Awalnya, sang anak diketahui menyelinap keluar dari rumah karena jenuh dengan jadwal belajar yang sangat padat, yang disusun sang ibu. Agen Poker
Sang ibu yang tidak menemukannya di ruang belajar kemudian pergi mencari di sekeliling taman dekat rumah, ketika sang ibu melihat bocah tersebut sedang asik bermain bersama teman-temannya, lalu sang ibu menarik dengan paksa sang bocah untuk segera pulang dan kembali belajar.
Agen Poker Online - Bocah tersebut menangis dan merengek, akibat sakit hati lantaran di pukul sang ibu, bocah ini tiba-tiba emosi dan marah pada sang ibu, kemudian tak di sangka bocah 10 tahun ini nekat berlari ke tengah jalan raya yang sedang ramai dengan mobil-mobil yang melaju kencang, akhirnya dia pun tertabrak, polisi yang melihat segera menolong anak tersebut, namun sayang nyawanya tidak bisa tertolong lagi.
Polisi kemudian menetapkan sang ibu sebagai tersangka karena dituduh 'menyiksa' anaknya dengan berbagai jadwal belajar yang padat, sehingga tidak membiarkan bocah tersebut bermain dengan teman sebayanya. Hal ini tentu membuat sang bocah frustasi dan merasa tertekan. Agen Poker
Di China, anak-anak dituntut oleh orang tuanya untuk mendapatkan nilai akademis yang baik. Namun, para orangtua seharusnya berpikir bahwa tuntutan tersebut harus dibarengi dengan kebutuhan sosial anak-anak mereka.
0 comments:
Post a Comment