Agen Poker Online - Empat Hukuman Heboh Perusahaan Bagi Karyawan Yang Tak Capai Target
Agen Poker Online - Dalam setiap perusahaan pasti mempunyai aturan dan ketentuan untuk para karyawannya, dengan berupa sanksi atau hukuman bagi yang melanggarnya. Tentu saja sanksi tersebut sudah diberitahukan sebelumnya ketika karyawan akan diterima bekerja di perusahaan.
Setiap karyawan pasti ingin memberikan kinerja terbaiknya, sebagaimana mereka juga mengharapkan apresiasi atau penghargaan dari perusahaan dalam bentuk materi atau jabatan. Namun tidak semua pegawai mampu mengikuti aturan perusahaan.
Berikut kami rangkum empat cerita mengenai hukuman paling heboh dan bikin malu dari berbagai perusahaan terhadap karyawannya.
1. Tugas Tak Selesai, Para Karyawan Ini Dihukum Berlutut Di Jembatan
![]() |
Agen Poker Online - Tugas Tak Selesai, Para Karyawan Ini Dihukum Berlutut Di Jembatan |
Salah satu perusahaan di Xiamen, Provinsi Fujian, China, menghukum beberapa karyawannya dengan berlutut di sebuah jembatan, lantaran tugas mereka tidak beres. Hal tersebut cukup mengejutkan bagi orang-orang yang melintas di jembatan tersebut.
Dengan masing-masing merangkul sebuah papan bertuliskan "berlutut sukarela di jembatan selama satu jam sebagai hukuman untuk tugas yang belum selesai."
Peristiwa ini menjadi perbincangan di berbagai media sosial China. Para netizen kebanyakan marah pada perlakuan perusahaan, karena metode hukuman yang diberikan perusahaan sangat tidak manusiawi jika mempermalukan karyawannya di depan publik.
2. Gagal Capai Target Penjualan, Pegawai Di China Dihukum Merangkak
![]() |
Agen Poker Online - Gagal Capai Target Penjualan, Pegawai Di China Dihukum Merangkak |
Sebuah video sedang viral pada beberapa waktu lalu di China. Dalam video tersebut lebih dari 10 pegawai terlihat merangkak bersama-sama dari dalam gedung hingga ke pinggir jalan lalu kembali balik merangkak ke gedung lagi. Diketahui aksi para pegawai ini rupanya sanksi dari perusahaan karena kegagalan mereka dalam mencapai target penyaluran kredit sepanjang maret 2016.
Pimpinan dealer itu, mengatakan bahwa tidak ada paksaan bagi karyawan untuk merangkak bersama-sama hingga pinggir jalan depan gedung tersebut. Dia juga merasa bersalah karena gagal memotivasi anak buah nya untuk bekerja dengan baik.
Para pegawai siap merangkak bersama-sama dengan alasan demi kerja sama tim, serta mereka termotivasi untuk meningkatkan target penjualan mereka agar tidak lagi mengulangi sanksi tersebut.
3. Kereta Terlambat, Kondektur Disuruh Minta Maaf Keliling Ke Semua Gerbong
![]() |
Agen Poker Online - Kereta Terlambat, Kondektur Disuruh Minta Maaf Keliling Ke Semua Gerbong |
Agen Poker Online - Berita ini menjadi perbincangan di sosial media di Jepang beberapa hari terakhir. Di beberapa situs, muncul postingan mengenai tentang pelayanan yang diberikan oleh otoritas komuter di kota-kota besar Jepang, terutama di metropolitan Tokyo, seandainya terjadi keterlambatan.
Jika kereta mengalamni keterlambatan walau hanya 5 menit, maka dipastikan kondektur bakal berkeliling semua gerbong kereta dan meminta maaf kepada seluruh penumpang.
Kemudian sang kondektur akan membagikan kartu bukti keterlambatan kereta, di kartu tersebut jelas tercantum tanggal serta jam keberangkatan kereta. Kartu ini penting digunakan oleh karyawan, pelajar atau tenaga kerja professional yang terancam mendapat denda dari perusahaan bila terlambat sampai ke lokasi aktivitas masing-masing.
4. Tidak Capai Target, Karyawan Perusahaan Dihukum Merayap Di Jalanan
![]() |
Agen Poker Online - Tidak Capai Target, Karyawan Perusahaan Dihukum Merayap Di Jalanan |
Peristiwa ini terjadi di China, sejumlah pegawai dari sebuah perusahaan terlihat merayap di jalanan yang tak lain ada sanksi dari perusahaan, lantaran mereka gagal memenuhi target penjualan dari bosnya.
Beberapa foto yang memperlihatkan mereka tengah dihukum ini beredar di media sosial. Para pegawai itu terlihat sedang merayap perlahan sampai ke depan gedung perusahaan.
Sebagian pegawai menjalankan hukuman tersebut dengan alasan resiko pekerjaan, namun sebagian mengatakan bahwa hukuman ini sungguh memalukan.
0 comments:
Post a Comment